
JAKARTA - Di era digital saat ini, penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan akses dan konektivitas tersebut, ada bahaya tersembunyi yang jarang disadari, yaitu paparan sinar biru atau blue light yang dipancarkan oleh layar gadget. Sinar biru ini memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan kulit jika terpapar dalam jangka waktu lama.
Dokter Spesialis Kulit, dr. Surya Pratama, menjelaskan bahwa sinar biru dapat memperparah kondisi kulit, khususnya dengan meningkatkan risiko hyperpigmentasi. Hyperpigmentasi sendiri adalah kondisi di mana kulit mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap karena produksi melanin yang berlebihan. Tidak hanya itu, paparan sinar biru juga melemahkan pelindung alami kulit yang berfungsi sebagai benteng utama tubuh dan kulit kita.
“Blue light itu mampu memperparah satu, meningkatkan hyperpigmentasi, yang kedua dia bisa menekan pelindung kulit jadi lemah, sedangkan pelindung kulit ini utama untuk tubuh kita, untuk kulit kita, jika terlalu sering terpapar, itu bakal jadi rusak,” jelas dr. Surya saat konvensi pers di Jakarta.
Baca Juga
Kebiasaan Penggunaan Gadget dan Risiko Kerusakan Kulit
Kebiasaan masyarakat yang kini sangat bergantung pada gadget menyebabkan kulit terpapar sinar biru dalam frekuensi dan durasi yang tinggi. Ketika ponsel, laptop, dan komputer digunakan terus-menerus, sinar biru yang dipancarkan dapat mencapai permukaan kulit dan menimbulkan kerusakan jangka panjang.
Sinar biru memiliki potensi merusak pigmentasi kulit, menyebabkan warna kulit menjadi tidak merata dan tidak stabil. Kondisi ini menyebabkan munculnya flek hitam yang seringkali sulit dihilangkan. Selain itu, paparan sinar biru juga menjadi salah satu faktor utama yang mempercepat proses penuaan dini, sehingga kulit tampak lebih cepat menua dengan munculnya keriput dan kulit kendur.
Peran Tabir Surya dalam Melindungi Kulit dari Blue Light
Penggunaan tabir surya atau sunscreen telah lama dikenal sebagai cara efektif untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (UVA dan UVB). Namun, dr. Surya menekankan bahwa tabir surya juga dapat memberikan perlindungan penting dari sinar biru yang dipancarkan oleh layar gadget.
Sinar biru tidak hanya menyebabkan kerusakan di permukaan kulit, tetapi juga mampu menembus hingga ke tingkat sel DNA manusia. Kerusakan pada DNA ini berdampak pada terganggunya produksi kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Akibatnya, proses penuaan kulit menjadi lebih cepat terjadi.
“Penuaan dininya lebih sigap keriput, kendor mukanya lantaran UVA, UVB, dan blue light ini punya pengaruh yang sama. Dia ini mampu merusak sel DNA yang akhirnya dia ini bakal memberhentikan sel kolagen dan elastin untuk memproduksi,” kata dr. Surya.
Masalah Kulit yang Banyak Dialami Wanita Indonesia
Masalah paparan sinar biru dari gadget menjadi salah satu isu penting yang dialami oleh banyak wanita di Indonesia. Selain mempercepat munculnya keriput, sinar biru juga menjadi penyebab utama timbulnya flek hitam pada wajah. Hal ini tentu mempengaruhi penampilan dan rasa percaya diri banyak perempuan.
Paparan sinar biru yang tidak terlindungi dengan baik membuat kulit rentan terhadap kerusakan, sehingga perawatan kulit yang tepat menjadi sangat penting. Upaya pencegahan dengan perlindungan yang memadai akan membantu menjaga kesehatan dan penampilan kulit wanita Indonesia agar tetap sehat dan segar.
Memilih Tabir Surya yang Sesuai dengan Jenis Kulit
Salah satu tantangan dalam menggunakan tabir surya adalah menemukan produk yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan individu. Indonesia sebagai negara tropis memiliki beragam jenis kulit, mulai dari kering, kombinasi, sensitif, hingga berminyak. Oleh karena itu, pemilihan produk tabir surya harus disesuaikan dengan kondisi kulit agar memberikan perlindungan maksimal tanpa menimbulkan iritasi atau masalah baru.
“Apalagi dengan kondisi kita tahu Indonesia ini beragam. Jenis kulitnya, kering, kombinasi, sensitif, berminyak,” ucap dr. Surya.
Produk tabir surya yang tepat akan mampu melindungi kulit dari paparan sinar biru sekaligus menjaga kesehatan kulit agar tetap optimal.
Pentingnya Kesadaran dan Perlindungan Kulit di Era Digital
Seiring dengan semakin pesatnya penggunaan gadget dalam aktivitas sehari-hari, kesadaran akan bahaya paparan sinar biru terhadap kulit harus semakin ditingkatkan. Perlindungan kulit yang menyeluruh, termasuk dari sinar biru, menjadi kebutuhan penting untuk menjaga kesehatan dan keindahan kulit jangka panjang.
Penggunaan tabir surya secara rutin dan tepat merupakan salah satu langkah efektif untuk melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar UVA, UVB, maupun blue light dari gadget. Dengan demikian, risiko penuaan dini dan kerusakan kulit dapat diminimalisir.
Paparan sinar biru yang dihasilkan oleh perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan komputer memiliki dampak negatif terhadap kesehatan kulit, terutama dalam meningkatkan risiko hyperpigmentasi dan mempercepat penuaan dini. Oleh sebab itu, perlindungan kulit dari sinar biru menjadi sama pentingnya dengan perlindungan dari sinar ultraviolet.
Penggunaan tabir surya yang sesuai dengan jenis kulit dan memiliki formula yang mampu melindungi dari blue light sangat dianjurkan agar kulit tetap sehat, terlindungi, dan terhindar dari berbagai kerusakan. Kesadaran dan kebiasaan baik ini penting untuk diterapkan agar kulit dapat tetap terjaga dengan optimal meskipun berada dalam lingkungan digital yang terus berkembang.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
BRI Dukung Program Rumah Terjangkau
- 28 Juli 2025
2.
Rekomendasi Rumah Murah Subsidi di Banjarnegara
- 28 Juli 2025
3.
Harga BBM Stabil Jelang Akhir Juli
- 28 Juli 2025
4.
Energi Ramah Lingkungan Kian Diminati Generasi Muda
- 28 Juli 2025
5.
Manfaat Olahraga untuk Kualitas Tidur
- 28 Juli 2025