
JAKARTA - Ajang olahraga voli putri SEA V League 2025 akan segera digelar, dan Indonesia kini berdiri di titik yang sangat menentukan. Untuk pertama kalinya sejak turnamen ini diadakan, peluang Indonesia menjadi juara terbuka lebar. Momentum ini hadir seiring dengan kondisi unik dari lawan terkuat sekaligus juara bertahan, Thailand, yang terpaksa menurunkan skuad pelapis dalam kompetisi tahun ini.
Turnamen leg pertama akan berlangsung di Korat Chatchai Hall, Nakhon Ratchasima, Thailand, pada tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025. Timnas voli putri Indonesia datang dengan kekuatan penuh. Nama-nama andalan seperti Megawati Hangestri Pertiwi, Arsella Nuari, Shella Bernadetha, Asih Titi, hingga Tisya Amallya akan memperkuat skuad asuhan pelatih Octavian.
Kehadiran mereka menandai keseriusan Indonesia dalam meraih hasil maksimal. Apalagi, selama ini Indonesia belum pernah menyabet gelar juara di SEA V League putri. Prestasi terbaik yang pernah diraih hanya sebagai runner-up pada edisi tahun 2019.
Baca Juga
Sementara itu, Thailand tim tersukses dalam sejarah SEA V League putri akan menghadapi turnamen ini dengan pendekatan berbeda. Tim Negeri Gajah Putih ini memutuskan untuk menurunkan skuad muda dan pelapis karena skuad utama mereka tengah dipersiapkan untuk tampil di ajang yang lebih besar, yaitu Piala Dunia Voli 2025 (Volleyball Nations League/VNL) yang digelar pada 22 Agustus hingga 7 September.
Keputusan ini tentunya berdampak besar pada peta kekuatan peserta SEA V League tahun ini. Thailand, yang selama ini selalu menjadi favorit juara, kini menghadapi tantangan dengan kekuatan baru. Hal ini dijelaskan langsung oleh pelatih timnas voli putri Thailand, Kiattipong Rachata-Kriangkrai.
“Kami memiliki beberapa pemain utama yang mengalami cedera dari VNL kemarin,” katanya. “Tim memutuskan untuk dilakukan seleksi lagi untuk pemain yang siap berkompetisi di SEA V League,” sambungnya.
Kiattipong menyadari bahwa keikutsertaan tim dalam turnamen ini penting untuk menjaga posisi di peringkat dunia. Ia menyampaikan bahwa SEA V League bukan hanya penting untuk Thailand, tetapi juga menjadi peluang bagi negara lain untuk meningkatkan peringkat dunia mereka.
“Tentu saja turnamen ini tidak hanya bagi kami, juga tim lain yang berusaha menambah poin mereka di ranking dunia,” tegasnya. “Untuk pemain? Saya rasa pemain muda akan kita lihat, siapa yang siap, mereka akan bermain,” tambahnya.
Meski demikian, Thailand tetap mengusung ambisi mempertahankan gelar juara yang telah mereka raih sejak ajang ini digelar pertama kali pada 2018 (saat itu masih bernama ASEAN Grand Prix). Thailand tidak ingin melepas mahkota begitu saja.
“Namun target kami tidak berubah, yakni sebaik mungkin mempertahankan posisi sebagai juara. Nantinya akan saya pilih, siapa yang bermain di Piala Dunia dan SEA V League. Untuk latihannya tidak akan kami pisahkan,” ujar Kiattipong.
Sementara itu, Indonesia di atas kertas memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan absennya tim utama Thailand. Tim Merah Putih tengah dalam performa baik dan memiliki pemain dengan pengalaman internasional, termasuk Megawati yang kini dikenal luas di kancah Asia.
Dalam tiga hari turnamen, Timnas voli putri Indonesia akan menghadapi tiga lawan utama: Vietnam, Filipina, dan Thailand. Berikut jadwal lengkap SEA V League 2025 Leg 1:
Jumat, 1 Agustus 2025
13.30 WIB: Indonesia vs Vietnam
17.00 WIB: Filipina vs Thailand
Sabtu, 2 Agustus 2025
13.30 WIB: Vietnam vs Filipina
17.00 WIB: Thailand vs Indonesia
Minggu, 3 Agustus 2025
13.30 WIB: Filipina vs Indonesia
17.00 WIB: Thailand vs Vietnam
Partai kunci tentunya akan terjadi pada hari kedua ketika Indonesia menghadapi Thailand. Laga ini bisa menjadi pembuktian bahwa Indonesia kini sudah mampu mengimbangi bahkan menyalip sang juara bertahan. Performa di laga itu kemungkinan besar akan menentukan posisi akhir Indonesia di klasemen.
Kehadiran pemain senior di kubu Indonesia juga memberikan pengalaman dan ketenangan dalam menghadapi tekanan turnamen. Tidak hanya itu, secara teknis dan strategi, pelatih Octavian diyakini sudah menyiapkan pendekatan berbeda untuk menyesuaikan dengan karakter permainan lawan-lawan di Asia Tenggara.
Timnas voli putri Thailand memang masih menjadi lawan berat, tetapi dalam kondisi mereka sekarang, pertandingan menjadi lebih terbuka dan kompetitif. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Indonesia untuk mencatat sejarah baru.
Turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan menjelang Leg 2 yang akan digelar di Vietnam pada tanggal 8–10 Agustus 2025. Konsistensi performa akan menjadi kunci untuk mengunci gelar juara umum SEA V League musim ini.
Kondisi ini menuntut para pemain Indonesia menjaga kondisi fisik dan mental selama kompetisi berlangsung. Rotasi pemain dan strategi adaptif dari pelatih sangat penting agar semua pertandingan dapat dilewati dengan hasil maksimal.
Kini, harapan publik Indonesia tertuju kepada Megawati dan kawan-kawan. Dengan dukungan penuh, semangat tinggi, serta persiapan yang matang, Timnas voli putri Indonesia berpeluang besar meraih gelar pertamanya di SEA V League. Ini bukan hanya soal kemenangan di lapangan, tapi juga kebanggaan nasional dan motivasi untuk terus mengembangkan olahraga voli Tanah Air.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
3.
Hutama Karya Bantu Irigasi, Petani Sangat Terbantu
- 29 Juli 2025
4.
Jasa Marga Jaga Stabilitas di Tengah Tantangan
- 29 Juli 2025