Bahaya Kelebihan Lemak di Hati yang Harus Diwaspadai

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:50:17 WIB
Bahaya Kelebihan Lemak di Hati yang Harus Diwaspadai

JAKARTA - Kehadiran sedikit lemak di hati adalah hal yang normal, namun ketika jumlahnya berlebihan, kondisi ini bisa berdampak serius bagi kesehatan.

Lemak yang menumpuk di hati, dikenal dengan istilah steatosis hati, memerlukan perhatian khusus karena dapat memicu peradangan hingga kerusakan organ secara permanen. Hati sendiri merupakan organ terbesar kedua dalam tubuh, bertugas mengolah nutrisi dari makanan dan minuman sekaligus menyaring zat berbahaya dari darah.

Melansir Healthline, penumpukan lemak yang berlebihan dapat memicu peradangan hati. Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang, jaringan hati bisa mengalami kerusakan dan terbentuk jaringan parut, yang pada kasus parah dapat menyebabkan gagal hati.

Apa Itu Steatosis Hati?

Steatosis hati, istilah yang mulai digunakan sejak 2023 menggantikan istilah perlemakan hati atau fatty liver, mencakup semua kondisi di mana lemak menumpuk dalam hati. 

Normalnya, hati memiliki sedikit lemak, namun jika lebih dari 5 persen berat hati, kondisi ini menjadi masalah. Menurut Cleveland Clinic, istilah baru ini lebih luas karena mencakup berbagai penyebab penumpukan lemak pada hati, baik terkait konsumsi alkohol maupun faktor metabolik.

Beberapa tipe steatosis hati yang perlu dikenali antara lain:

Penyakit Hati Terkait Alkohol (Alcohol-Related Liver Disease)

Kondisi ini muncul akibat konsumsi alkohol berlebihan. Setiap kali hati memproses alkohol, beberapa sel hati mati. Hati memang mampu memproduksi sel baru, tetapi jika konsumsi alkohol terlalu tinggi, produksi sel baru tidak dapat menggantikan sel yang mati.

Penyakit Hati Steatotis Terkait Disfungsi Metabolik (MASLD)

Sebelumnya disebut penyakit perlemakan hati non-alkohol, MASLD terkait erat dengan gangguan metabolik. Faktor risiko termasuk obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan kelainan lipid. Kondisi ini menggambarkan hubungan antara penumpukan lemak hati dengan masalah kardiometabolik, sehingga perhatian medis diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Steatohepatitis Terkait Metabolik (MASH)

MASH merupakan bentuk MASLD yang lebih serius. Pada kondisi ini, penumpukan lemak berkembang menjadi peradangan, merusak jaringan hati, dan membentuk jaringan parut atau fibrosis. Tahap ini menandakan bahwa hati mulai kehilangan fungsinya secara signifikan.

MASLD dan Peningkatan Konsumsi Alkohol (MetALD)

MetALD adalah kondisi ketika faktor metabolik ditambah konsumsi alkohol berlebihan ikut memperparah penumpukan lemak. Konsumsi alkohol dianggap berlebihan jika wanita mengonsumsi lebih dari 140 gram per minggu dan pria lebih dari 210 gram per minggu. Kombinasi ini meningkatkan risiko peradangan hati yang lebih cepat berkembang.

Bentuk Steatosis Hati Lainnya

Selain faktor alkohol dan metabolik, obat-obatan tertentu dan penyakit lain juga dapat menyebabkan penumpukan lemak. Pada beberapa kasus, penyebab spesifik sulit diidentifikasi, sehingga deteksi dini dan pemeriksaan medis rutin sangat penting.

Tahapan Perkembangan Penyakit Akibat Lemak Hati

Meskipun sebagian besar kasus steatosis hati tidak menimbulkan gejala serius, kondisi ini bisa berkembang menjadi penyakit hati kronis. Tahapan perkembangan meliputi:

-Hepatitis atau Steatohepatitis
Hati mengalami peradangan akibat lemak yang menumpuk, merusak jaringan organ. Kondisi ini menandai awal kerusakan yang harus ditangani segera.

-Fibrosis
Jaringan parut mulai terbentuk dan membuat hati menjadi kaku, mengurangi fungsi normalnya.

-Sirosis Hati
Jaringan sehat secara bertahap tergantikan oleh jaringan parut. Jika tidak diobati, sirosis dapat berkembang menjadi gagal hati atau kanker hati.

Kelebihan lemak di hati bukanlah kondisi sepele. Steatosis hati dapat muncul dari konsumsi alkohol, gangguan metabolik, atau kombinasi keduanya. Mengabaikan tanda-tanda awal bisa membuat kondisi berkembang menjadi fibrosis hingga sirosis. 

Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan memeriksakan fungsi hati secara berkala menjadi langkah penting.

Selain itu, memahami berbagai tipe steatosis hati—MASLD, MASH, MetALD, dan penyakit hati akibat alkohol—dapat membantu deteksi dini dan penanganan lebih tepat. Pencegahan dini sangat penting agar hati tetap sehat dan mampu menjalankan fungsinya dengan optimal, mendukung metabolisme, dan melindungi tubuh dari racun berbahaya.

Dengan perhatian yang tepat, risiko komplikasi akibat lemak hati bisa diminimalkan. Jadi, jangan menyepelekan kesehatan hati, karena organ ini memegang peran vital dalam menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan.

Terkini