Harga Mobil Listrik Oktober 2025, Pilihan Stabil dan Kompetitif

Kamis, 02 Oktober 2025 | 13:31:19 WIB
Harga Mobil Listrik Oktober 2025, Pilihan Stabil dan Kompetitif

JAKARTA - Perkembangan harga mobil listrik di Indonesia pada Oktober 2025 menunjukkan kecenderungan stabil. 

Mayoritas produsen belum melakukan penyesuaian signifikan, sehingga pasar dinilai cukup kondusif bagi konsumen yang sedang mempertimbangkan peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan berbasis listrik. Stabilitas ini juga mencerminkan semakin matangnya ekosistem mobil listrik di Tanah Air.

Salah satu merek yang paling menonjol adalah BYD. Model Atto 1 masih dipasarkan dengan harga mulai Rp 195 juta sampai Rp 235 jutaan, tergantung pada variannya. Kehadiran Atto 1 membuat segmen mobil listrik entry level semakin kompetitif. 

Selain itu, model BYD M6 tetap dilepas dengan harga Rp 383 juta hingga Rp 429 jutaan. Model ini termasuk salah satu kendaraan populer di kalangan masyarakat perkotaan yang menginginkan mobil listrik dengan fitur lengkap dan kenyamanan maksimal.

Kewajiban CKD Mulai 2026

Meski stabil pada 2025, ada catatan penting terkait masa depan harga BYD. Mulai tahun 2026, lini mobil listrik mereka diwajibkan berstatus Completely Knocked Down (CKD). 

Apabila syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen belum terpenuhi, harga mobil listrik BYD berpotensi mengalami kenaikan signifikan. 

Tanpa insentif dan regulasi yang mendukung, banderol produk bisa melonjak hingga 40 persen. Hal ini menjadi faktor yang perlu diperhatikan konsumen yang berencana membeli mobil listrik dalam beberapa tahun mendatang.

Penyesuaian Harga Wuling

Selain BYD, produsen lain yang melakukan penyesuaian adalah Wuling. Produk Mitra EV Mini Bus, baik tipe Standard Range maupun Long Range, mengalami kenaikan sekitar Rp 30 jutaan pada Oktober 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan adanya dinamika biaya produksi dan distribusi yang tidak bisa dihindari.

Di sisi lain, produsen GAC Aion hadir dengan varian baru. Model Aion UT, yang baru diumumkan bulan lalu, ditawarkan dengan harga Rp 325 juta sampai Rp 365 jutaan untuk wilayah Jakarta. 

Kehadiran Aion UT menjadi opsi tambahan bagi konsumen yang mencari keseimbangan antara harga, desain, serta teknologi ramah lingkungan.

Rincian Harga Mobil Listrik Oktober 2025

Harga mobil listrik yang beredar di pasaran pada Oktober 2025 cukup beragam, mulai dari segmen bawah hingga kelas premium. Untuk konsumen yang mencari mobil listrik terjangkau, pilihan seperti Wuling New Air ev Lite tersedia di angka Rp 184 jutaan. 

Model lain seperti Neta V-II dibanderol sekitar Rp 299 jutaan, menawarkan opsi bagi pembeli pertama mobil listrik.

Di segmen menengah, ada berbagai pilihan dengan rentang Rp 350 juta sampai Rp 450 jutaan, termasuk Jaecoo J5 EV dan Citroen e-C3. Selain itu, MG 4 EV Magnify ditawarkan sekitar Rp 405 jutaan, memberikan alternatif bagi konsumen yang mencari teknologi modern dengan harga kompetitif.

Sementara di kelas premium, harga mobil listrik mencapai miliaran rupiah. Hyundai Ioniq 5 N misalnya dipasarkan Rp 1,3 miliar, sedangkan Ioniq 6 Signature di kisaran Rp 1,2 miliar. BMW menghadirkan lini kendaraan listrik dengan harga yang bahkan mencapai Rp 3,41 miliar untuk model i7 xDrive60 Gran Lusso.

Daftar harga lengkap pada Oktober 2025 bersifat on the road Jakarta, sehingga konsumen di daerah lain bisa menjumpai variasi harga yang berbeda. Selain itu, harga sewaktu-waktu masih bisa berubah tanpa pemberitahuan lebih dulu.

Faktor yang Mempengaruhi Harga

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi naik-turunnya harga mobil listrik. Pertama adalah kebijakan pemerintah, terutama terkait TKDN, insentif pajak, serta dukungan infrastruktur pengisian daya. Kedua, faktor biaya produksi, termasuk harga baterai, material, serta ongkos distribusi, dapat berkontribusi terhadap harga jual.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga memiliki pengaruh besar. Banyak komponen mobil listrik yang masih diimpor, sehingga fluktuasi kurs bisa membuat biaya produksi meningkat. Persaingan antarprodusen juga menentukan strategi harga, di mana produsen baru cenderung menekan harga agar lebih kompetitif.

Dampak bagi Konsumen

Stabilitas harga di Oktober 2025 menjadi kabar baik bagi konsumen. Mereka memiliki kesempatan untuk memilih kendaraan sesuai anggaran tanpa harus terbebani kenaikan harga besar. Konsumen dengan dana terbatas bisa melirik mobil listrik entry level, sementara kalangan menengah ke atas memiliki banyak pilihan dengan fitur lebih canggih.

Selain harga, konsumen juga perlu mempertimbangkan aspek lain sebelum membeli mobil listrik. Infrastruktur pengisian daya yang terus berkembang menjadi faktor penting. 

Semakin banyaknya stasiun pengisian di perkotaan memudahkan pemilik mobil listrik, meski di daerah luar Jawa tantangan infrastruktur masih cukup besar.

Bagi konsumen keluarga besar, model seperti Wuling Mitra EV Minibus yang dibanderol Rp 317 juta hingga Rp 378 jutaan bisa menjadi solusi transportasi ramah lingkungan dengan kapasitas luas. 

Sementara itu, bagi pengguna individu yang mencari efisiensi biaya, model seperti BYD Atto 1 atau Neta V-II bisa menjadi pilihan menarik.

Prospek Pasar Mobil Listrik

Dengan semakin luasnya rentang harga, pasar mobil listrik Indonesia diprediksi akan tumbuh lebih cepat. Ketersediaan model entry level membuat masyarakat semakin mudah mengakses kendaraan ramah lingkungan. 

Pada saat yang sama, mobil listrik kelas premium tetap diminati oleh kalangan menengah ke atas yang menginginkan teknologi terbaru dan kenyamanan maksimal.

Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi salah satu pusat produksi dan pasar mobil listrik terbesar di kawasan Asia Tenggara. 

Dengan dukungan regulasi yang tepat, produsen diharapkan bisa meningkatkan TKDN sehingga harga jual dapat lebih terjangkau bagi masyarakat luas.

Harga mobil listrik di Indonesia pada Oktober 2025 secara umum stabil, meskipun ada penyesuaian di beberapa model seperti Wuling Mitra EV. 

Produk BYD masih menjadi sorotan dengan harga terjangkau, sementara model premium dari Hyundai dan BMW tetap menyasar segmen atas. Konsumen kini memiliki banyak pilihan, mulai dari Rp 184 jutaan hingga miliaran rupiah, sesuai kebutuhan dan anggaran.

Ke depan, faktor regulasi CKD dan TKDN akan sangat menentukan tren harga. Konsumen yang berencana membeli mobil listrik disarankan memantau perkembangan kebijakan pemerintah sekaligus menimbang kondisi pasar. 

Dengan dukungan ekosistem yang semakin kuat, mobil listrik berpeluang besar menjadi bagian utama dari transportasi masa depan Indonesia.

Terkini