JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyatakan kesiapan penuh dalam menyambut kepulangan lebih dari 200.000 jemaah haji ke Tanah Air. Proses kedatangan akan berlangsung melalui 524 penerbangan debarkasi selama 30 hari, terhitung hingga 11 Juli 2025, di 13 bandara besar yang dikelola perusahaan, termasuk Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo.
Langkah ini menjadi bagian penting dari operasional pemulangan jemaah haji 2025 dan menunjukkan komitmen Angkasa Pura dalam mendukung operasional penerbangan nasional secara efisien, aman, dan humanis.
Persiapan Matang dan Koordinasi Lintas Instansi
Wakil Direktur Utama InJourney Airports, Achmad Syahir, menyatakan bahwa seluruh aspek operasional telah disiapkan dengan matang untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah saat kembali ke Indonesia.
“Sebanyak 13 bandara yang kami kelola siap menyambut momen istimewa ini. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik saat jemaah haji tiba di Tanah Air, demi menjaga kebahagiaan ketika bertemu kembali dengan keluarga,” ujar Achmad.
Menurutnya, InJourney Airports juga telah melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Agama, Imigrasi, TNI/Polri, serta maskapai penerbangan dan layanan ground handling.
“InJourney Airports dan stakeholders bandara telah berkoordinasi agar proses kedatangan di bandara dapat berjalan lancar dan sesuai regulasi,” tambahnya.
13 Bandara Strategis untuk Debarkasi Haji
Tiga belas bandara yang akan melayani penerbangan kepulangan jemaah haji antara lain:
Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
Bandara Juanda (Surabaya)
Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar)
Bandara Kualanamu (Deli Serdang)
Bandara SAMS Sepinggan (Balikpapan)
Bandara Hang Nadim (Batam)
Bandara Zainuddin Abdul Majid (Lombok)
Bandara Adi Soemarmo (Solo)
Bandara Syamsuddin Noor (Banjarmasin)
Bandara Kertajati (Majalengka)
Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh)
Bandara Minangkabau (Padang)
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)
Bandara Soekarno-Hatta tercatat sebagai bandara tersibuk dengan 122 penerbangan debarkasi, sementara Bandara Juanda juga menjadi titik penting kedatangan jemaah dari Jawa Timur dan sekitarnya.
Proses Penjemputan Diatur Ketat dan Tertib
Agus Haryadi, Direktur Operasi InJourney Airports, menegaskan bahwa semua bandara telah memiliki rencana operasional yang spesifik dan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bandara.
“Alur kedatangan penerbangan debarkasi telah ditetapkan, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bandara. Slot time penerbangan juga telah disiapkan, termasuk alokasi parkir khusus untuk pesawat angkutan haji,” jelas Agus.
Ia menambahkan bahwa penjemputan oleh keluarga jemaah tidak dilakukan di bandara, melainkan di asrama haji yang telah disiapkan. Hal ini untuk menjaga ketertiban dan mencegah penumpukan massa di terminal kedatangan.
Fasilitas dan Infrastruktur dalam Kondisi Prima
Seluruh fasilitas bandara, baik di sisi udara (airside) seperti runway, taxiway, dan apron, maupun di sisi darat (landside) seperti terminal, sistem bagasi, dan jalur kedatangan khusus, telah dipastikan dalam kondisi optimal.
“Personel dan fasilitas di bandara sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan penerbangan angkutan haji yang seluruhnya menggunakan pesawat berbadan lebar atau widebody,” jelas Agus.
Bandara Soekarno-Hatta misalnya, telah mengaktifkan sistem penanganan bagasi terintegrasi, jalur kedatangan khusus, serta koordinasi lintas instansi untuk mempercepat proses kedatangan dan memperlancar perpindahan jemaah ke titik penjemputan di asrama haji.
Layanan Ramah Jemaah, Prioritaskan Humanisasi
InJourney Airports menempatkan kenyamanan dan empati sebagai bagian penting dalam layanan bandara selama proses pemulangan jemaah haji. Personel layanan di bandara telah dibekali pelatihan khusus untuk menghadapi situasi kelelahan fisik maupun emosional jemaah yang baru saja menyelesaikan ibadah haji.
“Kami ingin para jemaah merasa dihargai dan dimuliakan setelah kembali dari ibadah haji. Oleh karena itu, personel kami juga telah mendapatkan pelatihan khusus dalam menghadapi momen ini,” ujar Achmad.
Posko layanan haji juga telah didirikan di setiap bandara, lengkap dengan layanan informasi, bantuan kesehatan, bantuan lanjut usia, hingga dukungan logistik dan keamanan.
Dukung Operasional Nasional dengan Kolaborasi Lintas Sektor
Penyambutan jemaah haji merupakan misi nasional yang membutuhkan sinergi antarinstansi. Selain dari internal Angkasa Pura, keberhasilan operasional ini turut melibatkan Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, otoritas imigrasi, TNI/Polri, maskapai, dan petugas kesehatan.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari misi pelayanan publik berskala besar yang menyentuh aspek spiritual, sosial, dan teknis.
Angkasa Pura Hadirkan Kepulangan yang Aman dan Membahagiakan
Dengan segala kesiapan yang telah dilakukan, PT Angkasa Pura Indonesia berkomitmen penuh untuk memberikan pengalaman kepulangan jemaah haji yang aman, nyaman, dan penuh makna. Momen sakral ini bukan hanya menjadi tanggung jawab operasional, tetapi juga bentuk pelayanan kepada bangsa dan umat.
“Inilah momen sakral yang harus kita hormati bersama. Kami ingin memastikan bahwa setiap jemaah haji tiba di rumah dengan aman, nyaman, dan bahagia,” tutup Achmad Syahir.
Kepulangan jemaah haji 2025 tidak hanya menjadi tantangan logistik, tetapi juga momentum kolaboratif yang memperlihatkan kesiapan Indonesia dalam menyelenggarakan layanan publik berskala besar secara profesional dan manusiawi.