
JAKARTA - Ekspansi bisnis terus dilakukan oleh PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE). Setelah dikenal sebagai salah satu pemain besar dalam industri kopi kekinian, kini Fore resmi merambah lini baru dengan menghadirkan Fore Donut. Gerai perdana telah dibuka di Supermal Karawaci, Tangerang, pada Rabu, 10 September 2025.
Langkah ini menjadi bukti nyata penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau IPO yang digelar perusahaan beberapa waktu lalu. Presiden Direktur FORE, Vico Lomar, menyampaikan bahwa kehadiran Fore Donut bukan sekadar perluasan produk, tetapi juga strategi memperkuat posisi perusahaan di pasar gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin erat kaitannya dengan kopi dan kudapan.
“Pada 2025, Fore berencana membuka sekitar tiga gerai Fore Donut sebagai langkah awal memperkenalkan dan membangun brand ini di pasar Indonesia,” ujar Vico dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga
Rencana Ekspansi Fore Donut
Tidak berhenti pada gerai perdana, Fore juga menargetkan dua gerai tambahan yang akan diluncurkan sebelum akhir tahun ini. Vico menjelaskan, strategi ini berangkat dari hasil riset minat konsumen yang menunjukkan bahwa pasar donat di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan, terutama didorong budaya minum kopi yang semakin populer.
Data mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, pasar donat Indonesia telah mencapai US$ 213 juta. Angka tersebut diproyeksikan meningkat pesat menjadi US$ 518 juta pada 2030. Melihat tren ini, Fore optimistis Fore Donut akan menjadi salah satu produk yang mampu bersaing di tengah dinamika pasar makanan dan minuman Tanah Air.
Sebagai bentuk keseriusan, berdasarkan prospektus IPO, Fore mengalokasikan Rp 60 miliar untuk membangun 30 gerai Fore Donut melalui anak usaha PT Cipta Favorit Indonesia (CPI). Dana ini berasal dari total Rp 337 miliar hasil IPO yang dilakukan pada April 2025. Penggunaan dana IPO akan dilakukan secara bertahap hingga 2027.
Performa Keuangan Fore Meningkat
Ekspansi bisnis Fore bukan hanya sekadar langkah pengembangan, tetapi juga didukung oleh kinerja keuangan positif. Pada semester pertama 2025, perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 42 miliar, naik 29% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini dipicu oleh pendapatan yang meningkat 47% yoy, menjadi Rp 662 miliar.
Rincian penjualan menunjukkan bahwa produk minuman masih menjadi penyumbang utama, dengan total Rp 688 miliar. Sementara itu, penjualan makanan dan kategori lainnya menyumbang sekitar Rp 74 miliar.
Meski demikian, diskon penjualan dan potongan harga juga tercatat meningkat. Pada paruh pertama tahun ini, total diskon mencapai Rp 100 miliar, naik dari Rp 72 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Dari sisi beban, biaya penjualan naik 47% menjadi Rp 253 miliar, sementara total beban operasional naik 46,8% menjadi Rp 363 miliar. Kendati demikian, laba operasional tetap tumbuh, dari Rp 31 miliar pada 2024 menjadi Rp 45 miliar pada 2025.
Manajemen Fore menyebut, “Kinerja keuangan pada paruh pertama 2025 sedikit di atas proyeksi manajemen. Pertumbuhan pesat ini didorong oleh perluasan gerai dan efisiensi operasional.”
Saham FORE Menguat Sejak IPO
Sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 April 2025, saham FORE menunjukkan performa cemerlang. Saat pertama kali diperdagangkan, harga penutupan berada di Rp 252 per saham.
Kenaikan harga saham ini menunjukkan optimisme pasar terhadap strategi ekspansi yang dijalankan perusahaan. Ekuitas Fore pun mengalami lonjakan signifikan, dari Rp 253 miliar pada akhir 2024 menjadi lebih dari Rp 633 miliar per Juni 2025.
Pertumbuhan saham yang solid ini memperlihatkan bahwa investor menilai langkah diversifikasi produk, termasuk kehadiran Fore Donut, mampu mendukung prospek bisnis jangka panjang perusahaan.
Diversifikasi untuk Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Bagi Fore, hadirnya lini produk donat tidak hanya sekadar menambah variasi, tetapi juga upaya memperluas basis konsumen. Minum kopi semakin identik dengan menikmati camilan pendamping, dan donat adalah salah satu kudapan yang paling diminati di pasar global, termasuk Indonesia.
Fore melihat peluang besar untuk menggabungkan budaya minum kopi dengan tren konsumsi donat yang terus berkembang. Dengan kombinasi ini, perusahaan berharap dapat memberikan pengalaman lebih lengkap bagi pelanggan.
Selain itu, kehadiran Fore Donut juga diproyeksikan mampu meningkatkan kontribusi pendapatan dari kategori makanan, yang sebelumnya masih lebih kecil dibandingkan penjualan minuman.
Kehadiran Fore Donut menandai babak baru perjalanan PT Fore Kopi Indonesia Tbk. Tidak hanya memperluas lini bisnis, tetapi juga menunjukkan keseriusan perusahaan dalam merespons tren konsumen. Didukung kinerja keuangan yang solid dan harga saham yang terus menguat, Fore optimistis ekspansi ini akan menjadi langkah strategis menuju pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan target membuka tiga gerai Fore Donut hingga akhir 2025 dan total 30 gerai dalam beberapa tahun mendatang, Fore menunjukkan komitmen untuk menjadi lebih dari sekadar brand kopi. Melalui inovasi produk dan diversifikasi usaha, Fore semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan gaya hidup yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
ASDP Indonesia Ferry Catat Laba Tinggi Semester I 2025
- 12 September 2025
2.
Pertamina Capai Pendapatan Fantastis di Semester I
- 12 September 2025
3.
Rasakan Sensasi Skydiving dengan Berbagai Jenis Serunya
- 12 September 2025
4.
Jadwal Siaran Super League Ada Persib Lawan Persebaya
- 12 September 2025
5.
10 Tempat Wisata Wakatobi yang Menawan untuk Liburan
- 12 September 2025