Berapa Suhu Maksimal Tubuh Manusia Bisa Bertahan Panas?

Berapa Suhu Maksimal Tubuh Manusia Bisa Bertahan Panas?
Berapa Suhu Maksimal Tubuh Manusia Bisa Bertahan Panas?

JAKARTA - Gelombang panas ekstrem kini semakin sering dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Kondisi ini tidak hanya membuat aktivitas sehari-hari terasa berat, tetapi juga menguji kemampuan alami tubuh manusia dalam menjaga suhu inti yang ideal, yaitu sekitar 37°C. Saat suhu udara meningkat disertai kelembapan tinggi, mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan diri dapat terganggu, sehingga menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.

Tidak banyak orang memahami seberapa jauh batas toleransi tubuh manusia terhadap panas dan apa dampak medis yang bisa muncul jika ambang batas tersebut terlewati. Sama halnya dengan hipotermia pada cuaca dingin ekstrem, paparan panas berlebihan juga bisa mengancam nyawa, misalnya dalam bentuk serangan heat stroke. 

Baca Juga

Manfaat Coconut Milk Untuk Kesehatan dan Tren Minuman Plant-Based di 2025

Oleh karena itu, memahami fakta ilmiah mengenai kemampuan tubuh melawan panas serta langkah-langkah pencegahan menjadi sangat penting agar tetap aman beraktivitas di tengah cuaca ekstrem.

Sistem Pendingin Tubuh dan Tantangan Kelembapan

Tubuh manusia sebenarnya sudah dibekali dengan “AC alami” melalui proses penguapan keringat. Saat suhu meningkat, kelenjar keringat bekerja lebih aktif, dan penguapan cairan dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.

Namun, efektivitas mekanisme ini sangat bergantung pada kelembapan udara. Ketika tingkat kelembapan terlalu tinggi, udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga keringat sulit menguap. Akibatnya, panas terperangkap di dalam tubuh, dan sistem pendingin alami kita kehilangan fungsinya. Dalam kondisi seperti ini, risiko terjadinya hipertermia dan heat stroke meningkat secara signifikan.

Suhu Bola Basah: Ukuran Batas Nyata Tubuh Manusia

Untuk menilai risiko gabungan antara panas dan kelembapan, para ilmuwan menggunakan ukuran Suhu Bola Basah atau Wet-Bulb Temperature (WBT). Penelitian menunjukkan bahwa manusia hanya mampu bertahan pada suhu bola basah maksimal 35°C.

Di atas titik ini, keringat tidak dapat lagi menguap sehingga tubuh sepenuhnya kehilangan kemampuan mendinginkan diri. Suhu inti tubuh kemudian meningkat tanpa kendali. Dalam hitungan waktu, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan panas, heat stroke, bahkan kematian jika tidak segera mendapat penanganan.

Dampak Gagalnya Mekanisme Pendinginan Tubuh

Ketika tubuh tak lagi mampu membuang panas, suhu inti bisa melonjak hingga 40°C atau lebih. Kondisi ini dikenal sebagai hipertermia, yang dapat berujung fatal. Ada beberapa dampak utama yang terjadi pada tubuh saat pendinginan gagal:

Jantung Bekerja Lebih Keras
Untuk mencegah panas berlebih, jantung harus memompa darah lebih cepat ke permukaan kulit. Hal ini memberikan beban tambahan pada sistem kardiovaskular, terutama bagi orang yang sudah memiliki masalah jantung.

Metabolisme Meningkat
Ironisnya, saat tubuh kepanasan, metabolisme justru naik. Ini membuat panas internal semakin tinggi, menciptakan lingkaran setan yang berbahaya bagi kesehatan.

Risiko Kerusakan Organ Vital
Heat stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, jantung, hingga ginjal. Jika tidak ditangani cepat, dampaknya bisa berujung pada kematian.

Kelompok Paling Rentan terhadap Panas Ekstrem

Tidak semua orang memiliki daya tahan yang sama terhadap suhu tinggi. Beberapa kelompok memiliki risiko lebih besar, di antaranya:

Lansia dan anak-anak kecil yang mekanisme pendinginan tubuhnya belum optimal.

Penderita penyakit kronis seperti jantung, paru-paru, atau ginjal.

Pekerja lapangan atau individu dengan aktivitas fisik berat di luar ruangan.

Orang yang berada di ruangan tertutup tanpa ventilasi atau pendingin udara.

Mereka yang mengalami dehidrasi sehingga tubuh kekurangan cadangan cairan.

Langkah Praktis Menghadapi Panas Ekstrem

Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat suhu tinggi, berikut beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan:

Batasi aktivitas fisik pada jam terpanas, biasanya antara pukul 10.00–16.00.

Kenakan pakaian longgar, tipis, dan berwarna terang agar panas mudah terpantulkan dan keringat cepat terserap.

Cari tempat sejuk atau ruangan ber-AC saat suhu udara sangat tinggi.

Minum cukup air secara rutin. Jangan menunggu rasa haus, karena itu tanda tubuh sudah kekurangan cairan. Hindari minuman berkafein atau beralkohol.

Gunakan kipas angin atau mandi air dingin untuk membantu mendinginkan tubuh.

Kenali tanda-tanda bahaya, seperti pusing, lemas, kulit panas memerah, detak jantung cepat, atau kebingungan.

Segera cari pertolongan medis bila muncul gejala berat seperti kehilangan kesadaran, kejang, atau tanda-tanda heat stroke.

Pentingnya Kewaspadaan di Era Perubahan Iklim

Cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas, diprediksi akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Hal ini menuntut kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Dengan memahami batas toleransi tubuh manusia terhadap panas, mengenali gejala awal bahaya panas ekstrem, serta menerapkan langkah pencegahan sederhana, kita bisa meminimalisir risiko fatal. Keselamatan bukan hanya soal menghindari sinar matahari, tetapi juga soal kesiapan menghadapi kondisi yang bisa membahayakan tubuh kapan saja.

Tubuh manusia memang memiliki kemampuan alami untuk beradaptasi dengan panas, tetapi batasnya jelas. Suhu bola basah 35°C menjadi ambang yang tidak bisa ditawar. 

Saat tubuh gagal mendinginkan diri, organ vital berada dalam risiko besar. Oleh karena itu, menjaga hidrasi, mengenakan pakaian yang sesuai, hingga membatasi aktivitas fisik di jam terpanas adalah langkah sederhana namun vital.

Dengan kesadaran ini, kita bisa tetap beraktivitas aman meski cuaca semakin tak menentu.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Gedung Postel, Simbol Perjuangan dan Inovasi Pos Indonesia

Gedung Postel, Simbol Perjuangan dan Inovasi Pos Indonesia

Citilink Siapkan Inovasi Boarding Pass Digital yang Nyaman

Citilink Siapkan Inovasi Boarding Pass Digital yang Nyaman

Pelabuhan Patimban Jadi Pilar Logistik Otomotif Indonesia Masa Depan

Pelabuhan Patimban Jadi Pilar Logistik Otomotif Indonesia Masa Depan

Simulasi Cicilan KUR BRI 2025, Pilihan Tenor Fleksibel

Simulasi Cicilan KUR BRI 2025, Pilihan Tenor Fleksibel

Info Syarat, Prosedur Pengajuan, dan Tabel Angsuran KUR BCA 2025

Info Syarat, Prosedur Pengajuan, dan Tabel Angsuran KUR BCA 2025