Garuda Indonesia Siapkan PMTHMETD Rp 31 Triliun Perkuat Keuangan

Garuda Indonesia Siapkan PMTHMETD Rp 31 Triliun Perkuat Keuangan
Garuda Indonesia Siapkan PMTHMETD Rp 31 Triliun Perkuat Keuangan

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bersiap menambah modal melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan nilai total mencapai USD 1,84 miliar atau sekitar Rp 30,66 triliun, mengacu pada kurs Rp 16.559 per dolar AS.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya strategis memperbaiki struktur permodalan dan memperkuat likuiditas perseroan yang saat ini masih menghadapi tekanan finansial.

Rencana penambahan modal ini diumumkan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Oktober 2025, dan akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 12 November 2025. PMTHMETD dilakukan melalui kombinasi setoran tunai dan konversi utang oleh PT Danantara Asset Management (DAM), pemegang saham mayoritas Garuda saat ini.

Baca Juga

BP-AKR Percepat Ketersediaan BBM di Seluruh SPBU

Manajemen menegaskan bahwa tujuan utama dari aksi korporasi ini adalah untuk memperbaiki posisi keuangan yang saat ini tercatat negatif. Hingga akhir Juni 2025, ekuitas perusahaan masih berada pada posisi minus USD 1,49 miliar, sementara rasio utang terhadap aset tercatat tinggi sebesar 123 persen. 

“Dana hasil pelaksanaan PMTHMETD (yang meliputi setoran modal tunai dan konversi pinjaman pemegang saham senilai sekitar USD 1,846 miliar), setelah dikurangi biaya-biaya terkait transaksi, seluruhnya akan digunakan perseroan untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan perseroan,” tulis manajemen Garuda Indonesia pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Dana PMTHMETD akan dialokasikan ke berbagai kebutuhan strategis perusahaan. Sebagian besar akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Garuda Indonesia dan Citilink, anak usaha yang fokus pada penerbangan berbiaya rendah. Selain itu, sebagian dana akan diarahkan untuk pemeliharaan dan perbaikan armada, serta pelunasan utang pembelian bahan bakar pesawat Citilink kepada Pertamina yang masih tertunggak dari periode 2019 hingga 2021.

Pelaksanaan aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan pemerintah melalui Surat Menteri BUMN Nomor S-373/MBU/06/2025 dan Persetujuan Presiden Nomor B-299/M/D-1/HK.02.02/06/2025. 

Dalam praktiknya, DAM akan melakukan setoran tunai senilai USD 1,44 miliar dan sekaligus mengkonversi pinjaman pemegang saham sebesar USD 405 juta yang sebelumnya diberikan kepada Garuda dan Citilink pada pertengahan 2025. Pinjaman ini telah dicairkan secara bertahap sejak Juli hingga September 2025, dengan total Rp 6,65 triliun, dan digunakan untuk membiayai operasional dan pemeliharaan pesawat.

Harga pelaksanaan saham baru ditetapkan sebesar Rp 75 per lembar, sehingga Garuda akan menerbitkan sekitar 407,9 miliar lembar saham baru. Setelah aksi ini, kepemilikan saham publik diperkirakan terdilusi dari 27,46 persen menjadi sekitar 5,03 persen, sedangkan porsi DAM meningkat menjadi lebih dari 81 persen.

Manajemen optimistis bahwa langkah ini akan memberikan dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio lancar diperkirakan naik dari 0,44 kali menjadi 1,53 kali, sementara rasio utang terhadap aset turun dari 123 persen menjadi 96 persen. Total ekuitas yang sebelumnya negatif juga diproyeksikan menjadi positif sekitar USD 349,9 juta, membuka peluang kembali bagi Garuda untuk mengakses pendanaan dan menghindari risiko delisting di BEI.

“Direksi dan Dewan Komisaris perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan usulan transaksi merupakan pilihan terbaik saat ini bagi perseroan dan seluruh pemegang saham,” tegas manajemen Garuda Indonesia.

PMTHMETD ini menjadi langkah penting bagi Garuda untuk menjaga kelangsungan bisnis, memperkuat struktur modal, serta memastikan operasional penerbangan dapat berjalan lancar, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Dengan tambahan modal ini, diharapkan perseroan dapat lebih stabil dalam menghadapi tantangan industri penerbangan nasional yang masih menghadapi tekanan biaya operasional tinggi dan fluktuasi harga bahan bakar.

Selain itu, dukungan dari DAM sebagai pemegang saham mayoritas diharapkan memperkuat kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang Garuda. Penambahan modal ini juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk fokus pada pengembangan armada, efisiensi operasional, dan penguatan layanan kepada penumpang, termasuk melalui Citilink sebagai layanan penerbangan berbiaya rendah yang menjadi bagian strategis dari portofolio Garuda.

Dengan pelaksanaan PMTHMETD yang transparan dan telah mendapatkan persetujuan pemerintah, Garuda menegaskan komitmennya untuk memulihkan posisi keuangan dan memastikan keberlangsungan usaha, sekaligus memperkuat daya saing di industri penerbangan Indonesia

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Mandiri dan BSI Salurkan Dana Negara 200 Triliun Prioritas UMKM

Bank Mandiri dan BSI Salurkan Dana Negara 200 Triliun Prioritas UMKM

Jadwal Cum Dividen UNTR dan UNIC Hari Ini 7 Oktober 2025

Jadwal Cum Dividen UNTR dan UNIC Hari Ini 7 Oktober 2025

Astra Caplok MMLP dengan Nilai Investasi Tiga Triliun

Astra Caplok MMLP dengan Nilai Investasi Tiga Triliun

Jadwal Kapal Pelni Sorong Serui Oktober Harga Terjangkau

Jadwal Kapal Pelni Sorong Serui Oktober Harga Terjangkau

Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini 7 Oktober 2025 Harga Tiket Terjangkau

Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini 7 Oktober 2025 Harga Tiket Terjangkau