Danantara Tegaskan Tidak Gunakan Dana Masyarakat di Perbankan: Komitmen Stabilitas Finansial di Tengah Kekhawatiran Publik

Danantara Tegaskan Tidak Gunakan Dana Masyarakat di Perbankan: Komitmen Stabilitas Finansial di Tengah Kekhawatiran Publik
Danantara Tegaskan Tidak Gunakan Dana Masyarakat di Perbankan: Komitmen Stabilitas Finansial di Tengah Kekhawatiran Publik

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Darmadi Durianto, juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan menarik dana besar-besaran dari bank pemerintah terkait pembentukan BPI Danantara. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap kinerja Danantara agar lembaga tersebut melangkah sesuai koridor yang sudah diamanahkan. "Masyarakat tidak perlu khawatir karena dana tabungannya di bank pemerintah tetap aman dan tidak terpengaruh dengan pembentukan Danantara," kata Darmadi dalam keterangan tertulis. Antara News
 

Penegasan dari Pemerintah
 

Pemerintah melalui CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, memastikan bahwa dana yang digunakan Danantara untuk berinvestasi bukan berasal dari dana masyarakat dan likuiditas perbankan. Ia menjelaskan bahwa dana untuk investasi tersebut berasal dari hasil dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kedua untuk investasi. Dana yang kita pergunakan untuk investasi adalah dana dari hasil dividen, bukan dana likuiditas perbankan, bukan dana masyarakat yang kita pakai," kata Rosan. Antara News+3detikfinance+3Bisnis.com+3
 

Baca Juga

Lindungi Diri Sejak Dini dengan Asuransi Kesehatan Tepat

Dampak terhadap Stabilitas Keuangan
 

Pembentukan Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) nasional diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Namun, beberapa pihak mengingatkan pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah potensi risiko sistemik. Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan bahwa Danantara akan mengelola aset bank pelat merah seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Namun, belum ada regulasi yang secara khusus mengatur dampak potensial dari pengelolaan aset ini terhadap stabilitas sektor keuangan, terutama jika lembaga ini mengalami risiko gagal bayar. Celios mengingatkan bahwa risiko ini berpotensi membawa konsekuensi sistemik yang luas, mengingat bank-bank BUMN termasuk kategori bank sistemik yang terhubung erat dengan berbagai sektor keuangan.

David

David

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Garuda Indonesia Catat Ketepatan Waktu Penerbangan Haji 2025

Garuda Indonesia Catat Ketepatan Waktu Penerbangan Haji 2025

Access by KAI Kuasai Penjualan Tiket Kereta Jarak Jauh

Access by KAI Kuasai Penjualan Tiket Kereta Jarak Jauh

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Prabowo Subianto Bertemu Raja Belgia Bahas Diplomasi Strategis

Prabowo Subianto Bertemu Raja Belgia Bahas Diplomasi Strategis

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi