Hindari Korsleting Mobil Listrik, Ini 8 Langkah Penting untuk Keamanan Baterai

Hindari Korsleting Mobil Listrik, Ini 8 Langkah Penting untuk Keamanan Baterai
Hindari Korsleting Mobil Listrik, Ini 8 Langkah Penting untuk Keamanan Baterai

JAKARTA — Popularitas mobil listrik di Indonesia terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan energi ramah lingkungan dan efisiensi bahan bakar. Namun, di balik berbagai keunggulannya, masih terdapat kekhawatiran masyarakat terkait potensi korsleting atau kebakaran baterai kendaraan listrik.

Meski demikian, data dari EV FireSafe menunjukkan bahwa risiko kebakaran baterai mobil listrik sebenarnya sangat rendah, hanya sekitar 0,0012%. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan risiko kebakaran pada kendaraan berbahan bakar fosil yang mencapai 0,1%. Kendati demikian, langkah-langkah pencegahan tetap menjadi aspek penting untuk memastikan keselamatan pemilik kendaraan listrik.

Mengutip berbagai sumber terpercaya, berikut delapan cara yang dapat dilakukan pemilik mobil listrik untuk mencegah terjadinya korsleting atau kebakaran baterai kendaraan listrik mereka.

Baca Juga

Diresmikan Presiden Prabowo, Pertamina Berkontribusi Tingkatkan Produksi Minyak Blok Cepu hingga 30 Ribu Barrel Per Hari

1. Gunakan Peralatan Pengisian Daya Resmi

Langkah pertama dan paling penting untuk mencegah potensi korsleting atau kebakaran adalah dengan selalu menggunakan peralatan pengisian daya resmi yang direkomendasikan oleh pabrikan. Charger dan kabel tidak standar atau yang kondisinya sudah rusak berisiko menyebabkan pengisian daya yang tidak stabil. Ketidakstabilan daya ini dapat memicu korsleting hingga kebakaran.

Selain itu, pastikan instalasi listrik di rumah mendukung pengisian daya kendaraan, khususnya jika menggunakan pengisian Level II. “Penggunaan peralatan bersertifikasi menjadi hal utama untuk mengurangi risiko korsleting dan kebakaran,” tegas salah satu teknisi kendaraan listrik bersertifikat.

2. Hindari Pengisian Daya Berlebihan

Kebiasaan meninggalkan mobil listrik dalam keadaan terhubung ke charger semalaman tanpa pengawasan merupakan hal yang perlu dihindari. Overcharging atau pengisian daya berlebihan dapat memicu peningkatan suhu pada baterai dan berisiko menyebabkan thermal runaway atau lonjakan suhu tidak terkendali.

Meskipun sebagian besar mobil listrik modern telah dilengkapi sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS) untuk mencegah overcharging, pemilik kendaraan tetap disarankan untuk memantau proses pengisian secara berkala. Selalu cabut kabel pengisian ketika baterai telah penuh.

3. Periksa Kondisi Baterai Secara Berkala

Inspeksi rutin terhadap kondisi baterai menjadi hal penting untuk menjaga performa dan keamanannya. Cek apakah terdapat tanda-tanda kerusakan, seperti kebocoran, korosi, atau panas berlebih. Apabila terjadi benturan atau kerusakan fisik pada kendaraan, lakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh teknisi bersertifikat.

“Kerusakan baterai akibat kecelakaan berpotensi memicu korsleting internal,” ungkap salah satu praktisi otomotif.

4. Hindari Paparan Suhu Ekstrem

Baterai lithium-ion pada mobil listrik sangat sensitif terhadap perubahan suhu ekstrem. Oleh karena itu, sebisa mungkin parkirkan kendaraan di tempat teduh saat cuaca panas, dan hindari parkir di suhu yang sangat rendah dalam waktu lama.

Jika mobil listrik Anda dilengkapi fitur pengatur suhu baterai, manfaatkan fitur tersebut untuk menjaga performa dan keamanan baterai. “Suhu ekstrem bisa memicu reaksi kimia berbahaya dalam baterai,” jelas pakar kendaraan listrik.

5. Jauhkan dari Bahan Mudah Terbakar

Langkah pencegahan lain yang tidak kalah penting adalah memastikan area sekitar tempat parkir atau lokasi pengisian daya bebas dari benda-benda yang mudah terbakar. Bahan seperti bensin, kertas, atau kain rentan memicu kebakaran yang lebih besar jika terjadi insiden pada baterai.

Menurut rekomendasi National Fire Protection Association (NFPA), menjaga jarak aman dari sumber api potensial menjadi langkah krusial untuk meminimalkan risiko penyebaran api apabila terjadi kebakaran baterai.

6. Ikuti Panduan Pabrikan Setelah Kecelakaan

Jika mobil listrik terlibat kecelakaan, ikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan oleh pabrikan kendaraan. Kerusakan akibat benturan dapat memengaruhi struktur baterai dan meningkatkan risiko korsleting internal.

Salah satu langkah yang disarankan adalah memutus aliran daya dari baterai jika memungkinkan dan segera menghubungi layanan darurat untuk penanganan lebih lanjut. “Kerusakan internal akibat benturan perlu mendapatkan perhatian serius untuk mencegah korsleting atau ledakan,” kata teknisi EV bersertifikat.

7. Gunakan Sirkuit Khusus untuk Pengisian Daya

Pengisian daya mobil listrik tidak disarankan dilakukan melalui instalasi listrik rumah tangga biasa. Pastikan proses pengisian menggunakan sirkuit khusus yang sesuai dengan kebutuhan daya mobil listrik.

Kabel instalasi rumah yang sudah tua atau tidak sesuai spesifikasi mungkin tidak mampu menangani beban pengisian EV, sehingga meningkatkan risiko korsleting. “Konsultasi dengan teknisi listrik profesional sangat dianjurkan agar instalasi pengisian sesuai standar keselamatan,” ujar seorang teknisi kelistrikan.

8. Perbarui Pengetahuan Tentang Keselamatan EV

Sebagai pemilik kendaraan listrik, memperbarui pengetahuan tentang keselamatan EV adalah langkah yang bijak. Ikuti panduan resmi dari pabrikan kendaraan, serta referensi dari lembaga kredibel seperti NFPA atau International Energy Agency (IEA).

Memahami risiko terkait baterai lithium-ion, mulai dari thermal runaway hingga cara pengisian yang tepat, akan membantu pemilik mengambil langkah pencegahan yang sesuai. Pengetahuan ini juga penting untuk membekali diri menghadapi situasi darurat.

Risiko Minim, Namun Pencegahan Tetap Kunci

Kebakaran baterai mobil listrik memang jarang terjadi jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Namun langkah pencegahan, seperti menggunakan perangkat resmi, rutin memeriksa baterai, dan menjaga lingkungan sekitar kendaraan tetap aman, adalah cara efektif meminimalkan risiko korsleting.

“Dengan memahami langkah-langkah pencegahan, masyarakat dapat menikmati keunggulan mobil listrik dengan tenang dan aman,” tegas pakar kendaraan listrik tersebut.

Pada akhirnya, keselamatan dalam penggunaan mobil listrik bukan hanya tanggung jawab produsen, tetapi juga pengguna kendaraan. Dengan menerapkan delapan langkah penting ini, risiko kebakaran atau korsleting baterai mobil listrik dapat diminimalkan secara signifikan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dorong Inklusivitas, Pertamina Bangun Kedai Kopi untuk Dikelola Sobat Disabilitas

Dorong Inklusivitas, Pertamina Bangun Kedai Kopi untuk Dikelola Sobat Disabilitas

Profesional dan Transparan, PIS Kian Diperhitungkan di Kancah Global

Profesional dan Transparan, PIS Kian Diperhitungkan di Kancah Global

Pertamina Siap Jaring Talenta Berprestasi, Demi Dukung Energi Masa Depan Indonesia

Pertamina Siap Jaring Talenta Berprestasi, Demi Dukung Energi Masa Depan Indonesia

PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

DEB Besakih Bali, Pertamina Lestarikan Hutan Tingkatkan Kesejahteraan Dengan Energi Terbarukan

DEB Besakih Bali, Pertamina Lestarikan Hutan Tingkatkan Kesejahteraan Dengan Energi Terbarukan