Sri Mulyani Puji Semangat Siswa Sekolah Rakyat

Senin, 11 Agustus 2025 | 10:11:39 WIB
Sri Mulyani Puji Semangat Siswa Sekolah Rakyat

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kunjungan ini menjadi momen berharga untuk melihat secara langsung aktivitas dan semangat para siswa yang tergabung di sekolah yang didirikan atas inisiatif Presiden Prabowo ini.

SRMA 10 Jakarta Selatan menampung sekitar 100 siswa yang terbagi dalam empat rombongan belajar. Saat kedatangan Sri Mulyani dan Gus Ipul, para siswa menyambut dengan penuh antusias melalui yel-yel dan tarian tradisional. Ini menjadi bukti bahwa sekolah rakyat bukan hanya tempat belajar, melainkan juga wadah untuk mengekspresikan budaya dan semangat kebersamaan.

Menurut Sri Mulyani, gagasan pendirian Sekolah Rakyat lahir dari keprihatinan Presiden terhadap kondisi anak-anak dari keluarga rentan dan kurang mampu. Sekolah ini hadir sebagai solusi agar mereka tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang berkelanjutan dari generasi ke generasi.

"Sehingga Presiden meminta para menteri, gimana kalau anak-anak ini dimasukkan dalam sekolah yang baik, tidak hanya cukup tapi sangat baik, diasramakan, dan kemudian diberikan berbagai kegiatan, fasilitas, dan belajar," jelas Sri Mulyani.

Dalam kunjungannya, Menteri Keuangan menyempatkan diri meninjau berbagai fasilitas sekolah. Mulai dari asrama, aula, hingga ruang kelas, semuanya disambanginya dengan penuh perhatian. Bahkan, saat melihat beberapa siswa sedang berolahraga bulu tangkis, Sri Mulyani tidak ragu untuk ikut bermain. Dengan sigap, ia mengambil raket dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

Selepas olahraga, kunjungan berlanjut dengan meninjau kamar asrama. Sri Mulyani duduk di meja belajar siswa dan menulis di buku catatan dengan tulisan yang rapi. Hal ini menarik perhatian karena menegaskan betapa ia juga memahami pentingnya mendukung kegiatan belajar siswa secara langsung. “Tulisannya rapi seperti kata Prabowo beberapa waktu lalu saat rapat di Istana,” demikian catatan yang disampaikan.

Tidak hanya di asrama, Sri Mulyani juga melihat latihan paduan suara siswa. Tanpa ragu, ia berperan sebagai dirigen dadakan, menambah semangat para siswa yang sedang berlatih. Setelah itu, kunjungan ditutup dengan makan siang bersama para siswa serta jajaran kementerian yang hadir.

Menurut Sri Mulyani, kehadirannya di SRMA 10 Jakarta Selatan memberikan kesempatan berharga untuk menyaksikan langsung bagaimana siswa memiliki kepercayaan diri dan kembali memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Hal ini merupakan gambaran dari keberhasilan Sekolah Rakyat dalam membangun karakter serta memberikan ruang positif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Tadi senang sekali lihat anak-anak ya, memiliki confidence bahwa mereka memiliki harapan yang tadinya mungkin harapan redup atau tidak ada. Dan itu kemudian diterjemahkan oleh Pak Menteri Sosial dalam sebuah ide konsep mengenai sekolah rakyat, di mana anak-anak dari keluarga tidak mampu dimasukkan, diasramakan, dan diberikan kegiatan baik kurikuler maupun nonkurikuler,” ujarnya.

Sri Mulyani juga memberikan apresiasi terhadap ragam aktivitas ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu membangun karakter siswa dan sekaligus menjadi sarana sosialisasi agar mereka dapat bertemu teman baru yang saling mendukung untuk maju ke arah yang positif.

"Saya rasa itu yang memang diharapkan oleh Bapak Presiden. Tadi disampaikan, ini kan banyak fasilitas yang menggunakan gedung dan fasilitas yang ada dari Kementerian Sosial, seperti tempat ini. Kalau lokasi maupun fasilitas tentu baik, karena memang ini sudah sering digunakan untuk pelatihan," tambahnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti sikap toleransi yang terlihat dalam keseharian siswa di sekolah tersebut. Mereka mampu hidup rukun dan saling menghormati perbedaan agama. Kegiatan sehari-hari seperti bangun pagi bersama untuk salat subuh bagi yang muslim dan adanya siswa non-muslim yang turut menciptakan suasana toleransi menjadi contoh nyata kerukunan yang dibangun.

“Aktivitas dari jam 4 pagi mereka bangun, sholat subuh bersama untuk yang muslim. Ada tadi yang non-muslim satu di sini, yang semuanya juga memberikan suatu suasana untuk bertoleransi,” terang Sri Mulyani.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Kementerian Sosial yang menjadi penanggung jawab program Sekolah Rakyat ini. Kerjasama antara kementerian-kementerian terkait menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif Presiden tersebut.

“Jadi Presiden sangat menghargai effort dari Pak Menteri Sosial. Beliau memimpin program ini dan bekerja sama dengan menteri-menteri yang lain, itu hal yang positif dari beliau,” kata Sri Mulyani.

Di akhir kunjungan, Sri Mulyani, Gus Ipul, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono makan siang bersama para siswa. Momen ini sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah dan siswa Sekolah Rakyat sebagai bentuk dukungan berkelanjutan terhadap program pendidikan untuk anak-anak kurang mampu.

Kunjungan ini memperlihatkan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bagi anak-anak yang memerlukan dukungan untuk membuka peluang baru dalam hidup mereka. Dengan fasilitas yang memadai, pembinaan karakter, serta lingkungan yang mendukung toleransi dan kebersamaan, Sekolah Rakyat menjadi harapan nyata dalam upaya membangun generasi masa depan yang lebih cerah.

Terkini

Pencairan Bansos PKH BPNT Tahap Tiga 2025

Senin, 11 Agustus 2025 | 09:54:52 WIB

Terobosan Otomotif AVA: Mobil Listrik Berbasis AI

Senin, 11 Agustus 2025 | 10:00:14 WIB

Jadwal Penerbangan Semarang Karimunjawa Terbaru 2025

Senin, 11 Agustus 2025 | 10:03:47 WIB

Pelat Nomor Kendaraan dan Arti Kodenya

Senin, 11 Agustus 2025 | 10:09:29 WIB

Sri Mulyani Puji Semangat Siswa Sekolah Rakyat

Senin, 11 Agustus 2025 | 10:11:39 WIB