Perayaan HUT Pasar Modal Indonesia Semakin Maju
JAKARTA - Senin, 11 Agustus 2025, menjadi hari bersejarah bagi pasar modal Indonesia. Bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 pengaktifan kembali pasar modal Indonesia, OJK bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggelar seremoni pembukaan perdagangan bursa yang penuh semangat. Momentum ini menjadi refleksi perjalanan panjang dan perkembangan pasar modal yang telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional.
Sejak tanggal 10 Agustus 1977, hari yang diperingati sebagai HUT pengaktifan kembali pasar modal Indonesia, bursa saham mulai beroperasi kembali di bawah naungan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Penandanya adalah pencatatan perdana emiten PT Semen Cibinong Tbk (SMCB) yang menjadi perusahaan pertama yang melantai di Bursa Efek Jakarta. Sejak saat itu, pasar modal Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi terus tumbuh dan bertransformasi menjadi platform strategis dalam pendanaan berbagai sektor usaha di Tanah Air.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 954 perusahaan yang tercatat dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia telah menjadi rumah bagi berbagai jenis perusahaan, mulai dari swasta nasional, badan usaha milik negara (BUMN), anak usaha BUMN, grup konglomerasi, hingga perusahaan rintisan (startup) dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca Juga
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, bersama Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman; Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar; Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, & Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi; Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Iding Pardi; dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, & Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, bersama-sama membuka perdagangan pada hari istimewa tersebut di Jakarta. Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol dari sinergi antara lembaga-lembaga pengawas dan pelaku pasar modal dalam menjaga stabilitas dan mendorong kemajuan industri keuangan di Indonesia.
Peringatan HUT ke-48 ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum evaluasi dan refleksi. Pasar modal Indonesia telah mengalami berbagai dinamika dan tantangan, termasuk gejolak global maupun domestik, namun terbukti mampu menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang kuat. Hal ini memperkuat fondasi pasar modal sebagai instrumen utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pasar modal menjadi wahana penting untuk penghimpunan dana dari berbagai pihak yang kemudian digunakan untuk pengembangan bisnis, investasi, serta ekspansi perusahaan. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), akses pembiayaan menjadi semakin terbuka luas dan inklusif. Keterlibatan perusahaan rintisan dan UMKM dalam pasar modal menjadi bukti nyata bahwa ekosistem ini terus berkembang dan membuka peluang bagi semua lapisan pelaku usaha.
Seiring perkembangan teknologi dan inovasi digital, BEI dan lembaga terkait juga terus melakukan pembaruan sistem dan layanan untuk memberikan kemudahan akses dan transparansi kepada investor serta pelaku pasar. Digitalisasi proses perdagangan dan pencatatan saham membantu mempercepat transaksi serta meningkatkan efisiensi, sekaligus mendukung ekosistem keuangan yang lebih modern dan inklusif.
OJK sebagai regulator dan pengawas juga berperan aktif dalam memastikan bahwa pasar modal berjalan dengan tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabel. Berbagai kebijakan dan regulasi disusun untuk memberikan perlindungan kepada investor, menjaga integritas pasar, dan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan. Dengan demikian, pasar modal tidak hanya menjadi tempat investasi, tetapi juga wahana pendidikan dan peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat luas.
Perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia juga menjadi pengingat akan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kerja sama antara OJK, BEI, KPEI, dan KSEI serta berbagai pelaku pasar menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan dan menciptakan peluang baru.
Melalui momentum ini, diharapkan pasar modal Indonesia semakin dipercaya oleh investor lokal maupun internasional sebagai tempat berinvestasi yang aman, transparan, dan memberikan peluang pertumbuhan yang menjanjikan. Kondisi ini akan mendorong aliran modal yang sehat, memperkuat struktur keuangan perusahaan, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan fondasi yang kuat dan perkembangan yang signifikan, pasar modal Indonesia kini berdiri kokoh sebagai pilar penting dalam sistem keuangan nasional. Perjalanan selama 48 tahun ini menjadi cerminan komitmen semua pihak dalam membangun pasar modal yang tidak hanya maju secara kuantitas, tetapi juga berkualitas dan berdaya saing di tingkat global.
Peringatan HUT ini sekaligus menjadi semangat baru untuk terus mendorong inovasi, memperluas akses pasar, dan meningkatkan kepercayaan investor. Semua langkah tersebut merupakan bagian dari visi bersama untuk mewujudkan pasar modal yang sehat, berkelanjutan, dan memberikan manfaat luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan semangat kemerdekaan dan kebersamaan, pasar modal Indonesia siap melangkah ke babak baru yang penuh peluang dan tantangan. Sinergi antara regulator, pelaku pasar, dan investor menjadi modal utama untuk terus membangun ekosistem keuangan yang dinamis dan berkontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Rekomendasi
.jpg)
