Waspadai Tanda Self-Gaslighting yang Mengikis Rasa Percaya Diri

Waspadai Tanda Self-Gaslighting yang Mengikis Rasa Percaya Diri
Waspadai Tanda Self-Gaslighting yang Mengikis Rasa Percaya Diri

JAKARTA - Banyak orang berpikir gaslighting hanya datang dari orang lain. Padahal, tanpa disadari, kita bisa menjadi pelaku gaslighting terhadap diri sendiri.

Kondisi ini disebut self-gaslighting, yaitu ketika seseorang terus-menerus meragukan perasaan, pikiran, atau pengalaman pribadinya. Dampaknya, individu kehilangan kepercayaan diri dan sulit berkembang karena selalu merasa salah.

Fenomena ini sering kali tidak disadari karena muncul dalam bentuk kebiasaan kecil sehari-hari, seperti meremehkan perasaan sendiri atau selalu mencari validasi dari orang lain. Menurut para ahli kesehatan mental, mengenali tanda-tanda self-gaslighting adalah langkah awal penting untuk memutus siklus tersebut.

Baca Juga

Olahraga Aerobik Teratur Efektif Kurangi Risiko Penyakit Jantung

1. Hidup dengan Keraguan Diri Berlebihan

Salah satu tanda utama self-gaslighting adalah terjebak dalam lingkaran keraguan diri. Individu yang mengalaminya selalu mempertanyakan keputusan pribadi, bahkan untuk hal sederhana. Mereka tidak percaya pada intuisi sendiri dan merasa perlu mendapat konfirmasi dari orang lain sebelum bertindak.

“Mereka hidup dalam keadaan hampir terus-menerus diliputi keraguan diri dan mencari klarifikasi dari luar,” jelas Smith, seorang praktisi kesehatan mental.

Jika dibiarkan, keraguan yang berulang membuat seseorang kehilangan kendali atas hidupnya. Ia cenderung takut salah, mengabaikan pendapat pribadi, dan hanya mengikuti apa yang dikatakan orang lain. Dalam jangka panjang, kondisi ini mengikis kepercayaan diri sehingga individu sulit berkembang sesuai potensinya.

Membangun rasa percaya pada diri sendiri bukan berarti menutup diri dari masukan. Justru, keseimbangan dibutuhkan. Dengarkan saran orang lain, tetapi tetap berani menegakkan keyakinan pribadi.

2. Selalu Takut Salah dan Tidak Pernah Puas

Gaslighting pada diri sendiri juga muncul dalam bentuk rasa takut yang berlebihan akan kesalahan. Seseorang mungkin merasa setiap keputusan yang diambil berisiko besar salah, meskipun kenyataannya tidak demikian.

Kondisi ini membuat seseorang selalu was-was, bahkan dalam situasi yang sederhana. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati proses hidup karena pikirannya dipenuhi kekhawatiran. Tak jarang, orang yang mengalami self-gaslighting akhirnya menunda keputusan penting atau bergantung sepenuhnya pada orang lain.

Rasa takut salah yang terus menerus dialami bisa berujung pada stagnasi. Seseorang berhenti melangkah maju, karena meyakini apa pun yang dipilih akan salah. Padahal, membuat keputusan adalah bagian dari proses belajar.

3. Mengabaikan atau Meremehkan Perasaan Sendiri

Tanda lain yang sering muncul adalah kebiasaan mengabaikan emosi. Orang dengan self-gaslighting cenderung menilai perasaan mereka berlebihan atau tidak penting.

Misalnya, ketika merasa sedih atau marah, mereka buru-buru berkata pada diri sendiri, “Aku terlalu sensitif,” atau “Aku bereaksi berlebihan.” Menurut Smith, kondisi ini sangat umum terjadi.

“Orang yang gaslighting dirinya sering kali percaya bahwa mereka terlalu sensitif atau selalu bereaksi berlebihan. Akhirnya, mereka tidak tahu lagi emosi mana yang pantas didengarkan,” kata Smith.

Mengabaikan perasaan sendiri dalam jangka panjang bisa berakibat serius. Emosi yang ditekan tidak hilang begitu saja, melainkan cenderung kembali dalam bentuk stres berkepanjangan atau ledakan emosi yang tak terkendali di kemudian hari.

Salah satu cara yang disarankan untuk mengatasi kebiasaan ini adalah journaling. Dengan menuliskan pengalaman dan momen ketika seseorang meremehkan perasaannya sendiri, kesadaran akan pola tersebut bisa terbentuk. Dari sana, individu bisa mulai mengenali kebutuhan emosionalnya dan perlahan memutus siklus self-gaslighting.

Langkah Awal Menghentikan Self-Gaslighting

Menyadari bahwa kita mungkin melakukan gaslighting pada diri sendiri merupakan titik awal penting. Dari kesadaran inilah proses pemulihan bisa dimulai.

“Kesadaran adalah kunci. Ketika kita mulai mengenali pola ini, kita bisa memilih apakah akan terus menjalaninya atau menghentikannya,” ujar Smith.

Idealnya, proses penyembuhan dilakukan dengan bantuan profesional, seperti terapis. Namun, jika hal tersebut belum memungkinkan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa menjadi awal:

Menulis jurnal untuk mencatat pengalaman dan emosi yang sering diabaikan.

Mencari dukungan dari orang terdekat yang bisa dipercaya.

Membaca literatur tentang kesehatan mental untuk menambah pemahaman.

Dengan cara ini, perlahan-lahan individu bisa membangun kembali kepercayaan diri dan hubungan sehat dengan emosinya sendiri.

Dampak Self-Gaslighting Jika Dibiarkan

Self-gaslighting bukan sekadar pikiran negatif yang datang sesekali. Lebih dari itu, ini adalah pola yang bisa mengikis harga diri, menumbuhkan keraguan berlebihan, serta menjauhkan seseorang dari kebutuhan emosionalnya.

Jika dibiarkan, pola ini bisa memengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh. Individu akan kesulitan mengambil keputusan, tidak percaya pada perasaan sendiri, dan terus-menerus bergantung pada validasi dari luar. Dalam jangka panjang, hal ini juga bisa memperburuk kesehatan mental dan berisiko menimbulkan stres berkepanjangan.

Mengenali tanda-tanda self-gaslighting adalah langkah awal untuk keluar dari lingkaran tersebut. Dengan kesadaran, keberanian, dan dukungan yang tepat, setiap orang bisa memulihkan diri dan kembali mempercayai intuisi serta emosinya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Serikat Buruh Usul Rasio Upah Karyawan dan Direksi Dalam RUU

Serikat Buruh Usul Rasio Upah Karyawan dan Direksi Dalam RUU

Ray Dalio Temui Prabowo, Tetap Dukung Danantara Secara Sukarela

Ray Dalio Temui Prabowo, Tetap Dukung Danantara Secara Sukarela

Kementrian Haji Buka Rekrutmen Petugas Haji 2026 Mulai November

Kementrian Haji Buka Rekrutmen Petugas Haji 2026 Mulai November

Buruh Dorong Perlindungan Hukum Untuk Ojol Hingga Awak Kapal

Buruh Dorong Perlindungan Hukum Untuk Ojol Hingga Awak Kapal

Ray Dalio Terima Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo

Ray Dalio Terima Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo